10 Fakta Unik tentang Stonehenge, Situs Megalitikum Terbesar di Dunia yang Penuh Mistik

by

Hannah

24/01/2025

Fakta Unik tentang Stonehenge, Situs Megalitikum Terbesar di Dunia yang Penuh Mistik

Temukan berbagai fakta unik tentang Stonehenge, dari sejarah, konstruksi hingga fenomena yang menyelimuti situs megalitikum terbesar di dunia ini.

Stonehenge adalah salah satu situs prasejarah paling terkenal di dunia, terletak di wilayah Wiltshire, Inggris.

Dikenal dengan formasi batu besar yang membentuk lingkaran, Stonehenge telah menarik perhatian para ilmuwan, sejarawan, dan wisatawan dari seluruh dunia.

Namun, meskipun kita dapat mengagumi keindahannya, masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang asal-usul dan tujuannya. Berikut adalah 10 fakta unik yang tidak banyak diketahui tentang Stonehenge, situs yang penuh teka-teki ini.

Apa Itu Stonehenge?

Stonehenge adalah sebuah monumen prasejarah yang terbuat dari batu besar yang disusun membentuk lingkaran.

Terdiri dari dua jenis batu utama, yaitu sarsen yang besar dan bluestone yang lebih kecil, situs ini dikenal karena ukuran batu-batunya yang sangat besar dan disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan struktur yang luar biasa.

Sebagai situs megalitikum, Stonehenge diperkirakan telah dibangun sekitar 4.500 tahun yang lalu, meskipun belum ada konsensus pasti mengenai Wisata Inggris atau siapa yang membangunnya.

Pada tahun 1986, Stonehenge diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO karena pentingnya secara sejarah dan budaya.

1. Stonehenge Berusia Hampir 5.000 Tahun

Stonehenge dianggap sebagai salah satu konstruksi manusia tertua yang masih ada hingga saat ini. Situs ini lebih tua dari Piramida Giza di Mesir.

Diperkirakan, pembangunan situs ini dimulai sekitar 3.000 SM dan memakan waktu berabad-abad untuk menyelesaikan seluruh struktur. Hal ini menjadikannya salah satu monumen paling monumental yang ada di dunia.

Tujuan pembangunan yang pasti masih menjadi misteri, meskipun banyak teori yang berkembang mengenai fungsinya sebagai tempat ibadah atau pemakaman.

Baca Juga:  15 Tempat Wisata di Mongolia Dikunjungi

2. Proyek Konstruksi yang Memakan Waktu 1.500 Tahun

Proses pembangunan Stonehenge terjadi dalam beberapa fase yang memakan waktu lebih dari 1.500 tahun.

Meskipun tidak ada catatan pasti tentang kapan pembangunan dimulai, para arkeolog menyarankan bahwa tahap pertama dimulai pada sekitar tahun 3000 SM.

Penyempurnaan dan penataan ulang batu-batu besar yang ada di Stonehenge dilakukan hingga 1500 SM, dengan penambahan lubang dan batu-batu lain yang memperindah susunan tersebut.

3. Batu dari Dekat dan Jauh Membuat Perjalanan Menyelesaikan Monumen

Salah satu aspek paling menarik dari Stonehenge adalah jenis batu yang digunakan dalam pembangunannya. Terdapat dua jenis batu yang berbeda dalam komposisi batu ini.

Batu terbesar, yang dikenal sebagai sarsen, diperkirakan diambil dari Marlborough Downs, sekitar 45 km dari lokasi Stonehenge.

Sedangkan batu-batu bluestone, yang lebih kecil dan berwarna biru kehijauan, diperkirakan diangkut dari Maenclochog, sebuah lokasi yang terletak sekitar 230 km jauhnya di Wales.

Proses pengangkutan batu-batu ini, yang dilakukan pada zaman prasejarah, masih menjadi salah satu misteri besar terkait pembangunan Stonehenge.

4. Stonehenge Menyebabkan Konflik pada Tahun 1985

Pada tahun 1985, Stonehenge menjadi pusat kontroversi dan ketegangan antara polisi dan para wisatawan yang datang untuk merayakan Festival Gratis di situs tersebut.

Lebih dari 600 orang yang berfaham New Age berusaha untuk merayakan peristiwa solstis musim panas di Stonehenge, namun mereka dihentikan oleh 1.300 petugas kepolisian sekitar 10 km dari situs.

Terjadilah bentrokan yang berlangsung selama beberapa jam, yang berujung pada penangkapan massal 537 orang, menjadikannya salah satu peristiwa penangkapan terbesar di Inggris pada waktu itu.

5. Stonehenge Adalah Kumpulan Batu Berdenting Besar

Meskipun sudah berusia ribuan tahun, situs ini tetap memiliki kualitas akustik yang luar biasa. Batu-batu besar di Stonehenge, ketika dipukul, mengeluarkan bunyi dentingan yang nyaring dan resonan.

Baca Juga:  Museum Kereta Api, Wisata Edukasi Favorit di Ambarawa

Hal ini telah menarik perhatian banyak orang, dengan beberapa percaya bahwa suara ini memiliki kekuatan mistis atau penyembuhan dalam budaya kuno.

Fenomena ini menambah kesan magis pada situs ini, yang semakin memperkuat posisi Stonehenge sebagai situs yang memiliki aura misterius.

6. Stonehenge Menyelaraskan Diri dengan Matahari

Stonehenge tidak hanya terkenal karena struktur batunya yang besar, tetapi juga karena hubungan astronomisnya.

Situs ini dibangun sedemikian rupa sehingga menyelaraskan diri dengan matahari terbit pada solstis musim panas dan matahari terbenam pada solstis musim dingin.

Ini menunjukkan tingkat keterampilan arsitektur dan pemahaman astronomi yang sangat maju pada zaman tersebut.

Keakuratan yang luar biasa dalam menyelaraskan monumen dengan pergerakan matahari adalah pencapaian luar biasa untuk zaman itu.

7. Sambungan Unik yang Digunakan dalam Konstruksinya

Stonehenge menggunakan teknik sambungan yang sangat unik dalam konstruksinya, yaitu sambungan lidah dan alur.

Teknik ini, yang umumnya digunakan dalam konstruksi kayu, memungkinkan batu-batu besar untuk disatukan dengan sangat erat tanpa menggunakan bahan perekat lainnya.

Teknik ini memastikan bahwa batu-batu besar, seperti lintel yang terletak di atas batu vertikal, tetap terpasang dengan kokoh dan stabil selama ribuan tahun.

8. Cincin 56 Lubang yang Mengelilingi Stonehenge

Salah satu fitur menarik lainnya dari Stonehenge adalah adanya cincin yang terdiri dari 56 lubang, yang dikenal dengan nama “Lubang Aubrey.”

Lubang-lubang ini terletak di dalam parit yang mengelilingi monumen, dan penamaannya diambil dari John Aubrey, seorang ahli antik yang pertama kali mengidentifikasi mereka pada abad ke-17.

Baca Juga:  10 Pulau Terbesar di Jepang yang Menarik Dikunjungi

Meskipun tujuannya tidak sepenuhnya jelas, beberapa peneliti berpendapat bahwa lubang-lubang ini mungkin berfungsi sebagai alat untuk perhitungan astronomi atau ritual.

9. Stonehenge Sebagai Tempat Pemakaman

Studi arkeologis terbaru mengungkapkan bahwa Stonehenge juga pernah berfungsi sebagai tempat pemakaman.

Pada tahun 2013, para arkeolog menemukan sisa-sisa lebih dari 50.000 tulang manusia yang diperkirakan berasal dari periode sekitar 3000 hingga 2500 SM.

Penemuan ini menunjukkan bahwa Stonehenge tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah atau upacara, tetapi juga memiliki peran penting dalam penguburan dan penghormatan terhadap orang-orang yang telah meninggal.

10. Pagar Bundar yang Digali dengan Alat Tanduk

Sebelum membangun monumen yang megah ini, para pembangun Stonehenge terlebih dahulu menggali parit melingkar yang mengelilingi situs tersebut.

Parit ini memiliki kedalaman sekitar 2 meter dan diyakini digali menggunakan alat yang terbuat dari tanduk, yang merupakan salah satu alat tradisional yang digunakan pada masa itu.

Parit ini bukan hanya berfungsi sebagai pembatas fisik, tetapi juga sebagai elemen penting dalam ritual yang mungkin dilakukan di sekitar Stonehenge.

Stonehenge adalah salah satu situs paling terkenal dan Wisata di London Inggris, yang menawarkan lebih dari sekadar pemandangan yang menakjubkan.

Dengan sejarah yang kaya, arsitektur yang unik, dan hubungan yang erat dengan astronomi, Stonehenge terus menjadi subjek penelitian dan kekaguman.

Dari konstruksinya yang luar biasa hingga peranannya dalam budaya dan ritual kuno, situs ini tetap menyimpan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi situs megah ini dan merasakan atmosfer magis yang mengelilinginya.